Tuesday, May 16, 2017
Tuesday, April 18, 2017
Tugas 2 Penerjamahan Berbantuan Komputer (Technology)
The Future of Shopping:
3D Printing and Augmented Reality
Original
article : http://learningenglish.voanews.com/a/the-future-of-shopping-3d-printing-and-augmented-reality/3698922.html
These days,
shopping often involves an Internet connection and a laptop or smartphone.
However, businesses are now trying to use new technology, such as 3D printing
and augmented reality, to bring customers back into stores.
At the recent
National Retail Federation show in New York City, many companies demonstrated
these new technologies. One, the computer company Intel, is experimenting with
3D printing. It is using the Mach 2XS commercial printer.
Instead of
printing words on paper, the Mach 2XS prints clothes. For example, it uses
thread to print out a sweater. It prints the sweater out row by row, until it
is fully formed.
Ryan Parker
is the general manager of Responsive Retail at Intel. He says the 3D printers
print out clothing, made just for the individual in size and style, in about 45
minutes.
Bringing consumers back to stores
More and more
consumers shop online. But young people still seem to like going to physical
stores. A recent study shows that 67 percent of people between ages 13 to 21
shop in physical stores most of the time. The IBM Institute for Business Value
and the National Retail Federation did the study.
A
London-based company, Ads Reality, is trying to use augmented-reality, or AR
technology in stores. Augmented reality is a technology that creates
computer-generated images and projects them in a way that they look real.
“When it’s
used in the right way, it’s a very powerful tool to drive mobile engagement and
store traffic,” said Richard Corps, managing director.
The company’s
latest product is an “AR Window.” It superimposes life-sized augmented-reality
characters on big screens in store windows.
“It looks
like those characters are actually inside the store ... it stops people outside
the store because they’re amazed to see these characters ... and then it drives
them inside the store because they want to have their photograph taken with
these characters,” Corps said.
Customer service robots
Customer
service robots might also become a common store experience. The New York
company Autonomous is experimenting with customer service robots. These wheeled
devices include a Wi-Fi connection to a real person who can be seen on the
robot’s screen.
Robots in a
hardware store, for example, could be operated from anywhere by experts in
different fields, like plumbing or electrical wiring.
Autonomous
chief Duy Huynh says the robots can make the shopping experience personal.
“With our
technology, when you walk into a store one of our robots will approach you and
behind the robot, [it’s] going to bring someone who knows your shopping habits,
who has been helping you for the past six months, who knows what you need, to
talk to you. So to us that’s really, really important and that’s the very first
time you can actually do personalization offline.”
Masa Depan Belanja: 3D
Printing dan Augmented Reality
Translated
by Google Translate
Hari-hari
ini, belanja sering melibatkan koneksi internet dan laptop atau smartphone.
Namun, bisnis sekarang mencoba untuk menggunakan teknologi baru, seperti
pencetakan 3D dan augmented reality, untuk membawa pelanggan kembali ke toko.
Pada
baru-baru ini acara National Retail Federation di New York City, banyak
perusahaan menunjukkan teknologi baru. Satu, perusahaan komputer Intel, adalah
bereksperimen dengan pencetakan 3D. Ini adalah menggunakan Mach 2XS printer
komersial.
Alih-alih
mencetak kata-kata di atas kertas, Mach 2XS mencetak pakaian. Misalnya,
menggunakan benang untuk mencetak sweter. Ini mencetak sweater keluar baris
demi baris, sampai sepenuhnya terbentuk.
Ryan Parker
adalah manajer umum Retail Responsif di Intel. Dia mengatakan printer 3D
mencetak pakaian, yang dibuat hanya untuk individu dalam ukuran dan gaya, di
sekitar 45 menit.
Membawa konsumen kembali ke toko
Semakin
banyak konsumen berbelanja online. Tetapi orang-orang muda tampaknya masih suka
pergi ke toko fisik. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa 67 persen dari
orang antara usia 13 sampai 21 toko di toko fisik sebagian besar waktu. IBM
Institute for Business Value dan National Retail Federation melakukan
penelitian.
Sebuah perusahaan
yang berbasis di London, Iklan Reality, sedang mencoba untuk menggunakan
augmented-reality, atau teknologi AR di toko-toko. augmented reality adalah
teknologi yang menciptakan gambar yang dihasilkan komputer dan proyek-proyek
mereka dengan cara yang mereka terlihat nyata.
“Ketika itu
digunakan dengan cara yang benar, itu alat yang sangat ampuh untuk mendorong
keterlibatan ponsel dan lalu lintas toko,” kata Richard Corps, managing
director.
Produk
terbaru perusahaan adalah “Jendela AR.” Ini superimposes karakter
augmented-reality seukuran pada layar besar di jendela toko.
“Sepertinya
karakter-karakter sebenarnya di dalam toko ... berhenti orang di luar toko
karena mereka kagum melihat karakter ini ... dan kemudian mendorong mereka di
dalam toko karena mereka ingin telah foto mereka diambil dengan ini
karakter,”kata Corps.
Robot layanan pelanggan
Robot layanan
pelanggan mungkin juga menjadi pengalaman toko umum. The New York Perusahaan
Otonomi bereksperimen dengan robot layanan pelanggan. Perangkat roda termasuk
koneksi Wi-Fi untuk orang yang nyata yang dapat dilihat pada layar robot.
Robot di toko
perangkat keras, misalnya, dapat dioperasikan dari mana saja oleh para ahli di
berbagai bidang, seperti pipa atau kabel listrik.
Kepala otonom
Duy Huynh mengatakan robot dapat membuat pengalaman belanja pribadi.
“Dengan
teknologi kami, ketika Anda berjalan ke toko salah satu robot kami akan
mendekati Anda dan di belakang robot, [itu] akan membawa seseorang yang tahu
kebiasaan belanja Anda, yang telah membantu Anda selama enam bulan terakhir,
siapa yang tahu apa Anda perlu, untuk berbicara dengan Anda. Jadi untuk kita
yang benar-benar, benar-benar penting dan itulah pertama kalinya Anda
benar-benar dapat melakukan personalisasi offline.”
The Future of Shopping:
3D Printing and Augmented Reality
Translated
by Muhammad Hafiz Fatullah (15613943) 4SA01
Saat ini, berbelanja
sering melibatkan sebuah koneksi Internet dengan sebuah laptop atau smartphone.
Namun, para pebisnis sekarang sedang mencoba untuk menggunakan teknologi baru,
seperti 3D printing and augmented reality, untuk membawa pembeli
ke toko langsung.
Pada
baru-baru ini di acara National Retail Federation di Kota New York, banyak
perusahaan yang mepertunjukkan teknologi ini. Salah-satunya ada perusahaan computer
Intel yang bereksperimen dengan 3D
printing yang menggunakan printer komersial Mach 2XS.
Alih-alih
mencetak kata-kata di atas kertas, Mach 2XS mencetak pakaian. Contohnya,
printer ini menggunakan benang untuk mencetak sweter. Mach 2XS mencetak sweter baris
demi baris, sampai akhirnya terbentuk.
Ryan Parker
adalah general manajer Responsive Retail di Intel. Dia mengatakan 3D printer
mencetak pakaian, yang dibuat hanya
untuk individu dalam ukuran dan gaya, dalam waktu sekitar 45 menit.
Membawa konsumen kembali ke toko
Semakin
banyak konsumen berbelanja secara online. Namun anak muda tampaknya masih suka
pergi ke toko secara langsung. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa 67
persen dari orang yang berusia diantara 13 sampai 21 berbelanja di toko secara
langsung di sebagian besar waktu. IBM
Institute for Business Value dan National
Retail Federation-lah yang melakukan penelitian tersebut.
Sebuah
perusahaan yang berbasis di London, Ads Reality, sedang mencoba untuk
menggunakan augmented-reality, atau
teknologi AR di toko-toko mereka. Augmented
reality adalah sebuah teknologi yang menciptakan gambar yang dihasilkan
komputer dan memproyeksikannya yang membuat m gambar itu terlihat nyata.
“Ketika
digunakan dengan tepat, alat ini yang sangat ampuh untuk mendorong keterlibatan
ponsel dan lalu lintas toko,” kata Richard Corps, direktur pelaksana
The company’s
latest product is an “AR Window.” It superimposes life-sized augmented-reality
characters on big screens in store windows.
Produk terbaru
perusahaan adalah sebuah “AR Window.”
Ini menampilkan karakter-karakter augmented-reality
pada layar berukuran besar di jendela toko.
“Ini terlihat
seperti karakter-karakter tersebut berada di dalam toko ... membuat orang-orang
di luar berhenti karena kekaguman mereka melihat karakter-karakter ini ... dan
kemudian mendorong mereka masuk ke dalam toko karena mereka ingin mengambil
foto bersama karakter-karakter ini,” kata Corps.
Robot pelayanan pelanggan
Robot pelayanan
pelanggan mungkin juga menjadi pengalaman yang biasa di toko. Perusahaan New
York Autonomous bereksperimen dengan robot pelayanan pelanggan. Perangkat beroda
ini terkoneksi Wi-Fi yang tersambung dengan seseorang yang dapat terlihat pada
layar robot.
Robot di toko
perangkat keras, misalnya, dapat dioperasikan dari mana saja oleh para ahli di
berbagai bidang, seperti tukang pipa atau tukang listrik.
Autonomous
chief Duy Huynh says the robots can make the shopping experience personal.
Kepala Autonomous
Duy Huynh mengatakan robot dapat membuat pengalaman belanja menjadi bersifat
pribadi.
“Dengan
teknologi kami, ketika Anda berjalan ke took, salah satu robot kami akan mendatangi
Anda dan di belakangnya, akan ada seseorang yang tahu kebiasaan berbelanja
Anda, yang telah membantu Anda selama enam bulan terakhir, yang tahu apa Anda
butuhkan, untuk berbicara dengan Anda. Jadi untuk kami itu sangat-sangat
penting dan itulah pertama kalinya Anda benar-benar dapat melakukan
personalisasi secara offline.”
Tuesday, January 17, 2017
Tugas 4 Pembelajaran B. Inggris Berbantuan Komputer
SOAL A
9.
In bus-relief
sculpture, a design projects very slightly from its background , _______ some
coins.
a.
as on
b.
because
c.
the way that
d.
similarly
Answer : b. as on
SOAL B
4.
Geologists at the Hawaiian Volcano Observatory rely on a number
of instruments
A B C
to studying
the volcanoes in Hawaii.
D
Answer : D. to studying
Answer : D. to studying
SOAL C
3.
_____________, Jupiter
Hannon, was the first American black to publish his own verse.
a.
He was a poet and Baptist preacher of Long Island
b.
The poet and Baptist
preacher of Long Island
c.
The poet and Baptist
preacher of Long Island he was
d.
The poet and he was a
Baptist preacher of Long island
Answer : b. The poet and Baptist preacher of Long Island
Subscribe to:
Posts (Atom)